segelas kopi sebatang rokok, beberapa orang pergi ke pasar.. bapak tua mencoba berdamai dengan motor tua, ibu paruh baya berjalan murung, aku sedih entah kenapa, anak-anak kecil berlarian didepanku.. aku melihat, mereka buang muka.. ingin ku kencingi bajunya.
segelas kopi sebatang rokok, matahari mulai tinggi, langit bersih sekali.. aku bisa melihat Arjuno di depanku, Semeru di belakangku. dan biru.... hitam, merah, aku tak tahu. aku ingin semuanya saja..
segelas kopi sebatang rokok di atap rumah kontrakan, aku melihat dunia berjalan cepat hampir berlari.. beberapa orang terseret langkahnya. aku marah entah kenapa.. berdiskusi dengan Waktu membuatku muntah, aku kalah.. namun tetap saja Waktu tak bisa mengajak anak-anak kecil berdebat. mereka adalah raja. penguasa yang tak bisa ditaklukkan oleh konsep abstrak sang Waktu. dan Waktu mengajak mereka tumbuh dewasa hanya untuk membuat mereka kalah.. licik. ingin ku tendang aku tak mampu.
segelas kopi sebatang rokok, aku bahagia entah kenapa.. semalam kucumbui Waktu hingga aku sakit perut.
segelas kopi sebatang rokok, matahari mulai tinggi, langit bersih sekali.. aku bisa melihat Arjuno di depanku, Semeru di belakangku. dan biru.... hitam, merah, aku tak tahu. aku ingin semuanya saja..
segelas kopi sebatang rokok di atap rumah kontrakan, aku melihat dunia berjalan cepat hampir berlari.. beberapa orang terseret langkahnya. aku marah entah kenapa.. berdiskusi dengan Waktu membuatku muntah, aku kalah.. namun tetap saja Waktu tak bisa mengajak anak-anak kecil berdebat. mereka adalah raja. penguasa yang tak bisa ditaklukkan oleh konsep abstrak sang Waktu. dan Waktu mengajak mereka tumbuh dewasa hanya untuk membuat mereka kalah.. licik. ingin ku tendang aku tak mampu.
segelas kopi sebatang rokok, aku bahagia entah kenapa.. semalam kucumbui Waktu hingga aku sakit perut.
AZ
0 komentar:
Posting Komentar